Manggis (Garcinia mangostana)

Manggis (Garcinia mangostana)

Manggis merupakan tumbuhan berbentuk pohon dari famili Clusiaceae. Tumbuhan yang dikenal dengan nama ilmiah Garcinia mangostana ini berasal dari bioma beriklim tropis basah di wilayah Semenanjung Malaysia, Kalimantan. Manggis juga dikenal dengan sebutan lain yaitu manggu. Nama ilmiah Garcinia mangostana diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1753.

Buah manggis (Garcinia mangostana) adalah tanaman buah berupa pohon yang berasal dari
hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau
Indonesia (Kastaman et al., 2008). Manggis bermanfaat sebagai antioksidan dan berbagai
obat, diantaranya sariawan, wasir, luka, anti peradangan dan nyeri, mencegah alzheimer dan
arthritis, memperbaiki sistem pernafasan, mendukung tulang rawan dan sendi, serta menjaga
pencernaan.
Manggis banyak ditemukan di hutan belantara Indonesia sehingga mendapat julukan “Mutiara
Hutan Belantara”. Buah manggis juga dikenal sebagai “Queen of Tropical Fruits” karena
buahnya memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang menarik serta rasa buah yang sangat
eksotik.

Mamire (Garcinia spp)

Mamire (Garcinia spp)

Tanaman genus Garcinia merupakan famili dari Clusiaceae memiliki 400 spesies, 77 spesies diantaranya tersebar di wilayah Indonesia dan tumbuh di daerah tropis. Tanaman ini memiliki potensi besar sebagai obat tradisional dalam  mengobati berbagai jenis kelainan patofisiologi. Pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional sebagian besar didasarkan pada pengalaman, namun informasi tentang bukti keamanan atau toksisitas tanaman obat kepada masyarakat masih terbatas sehingga perlu dilakukan pengkajian toksisitas genus Garcinia. 

Sumber Tulisan: https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/PHARMACY/article/view/7691

Sumber Gambar: Arboretum Koleksi Jenis Pohon Lokal dari Areal Konsesi PT. Vale Indonesia

 

Malotus (Homalanthus populneus)

Malotus (Homalanthus populneus)

Kareumbi merupakan tumbuhan berbentuk perdu atau pohon dari famili Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan). Tumbuhan yang dikenal dengan nama ilmiah Homalanthus populneus ini berasal dari bioma beriklim tropis basah dengan rentang sebaran mulai dari Semenanjung Thailand hingga kawasan Malesia. Nama ilmiah Homalanthus populneus mulai dipublikasikan pada tahun 1891.

Homalanthus populneus (Geisel.) Pax. atau dikenal dengan nama kareumbi adalah tanaman yang belum banyak dimanfaatkan. Tanaman ini diketahui mengandung prostratin. Prostatin merupakan suatu senyawa anti-viral dan anti-tumor golongan phorbol ester 12-deoxyphorbol ester. Di setiap bagian tanaman Homalanthus populneus (Geisel.) Pax positif mengandung prostratin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanolik dari batang kareumbi (Homalanthus populneus (Geisel.) Pax) terhadap apoptosis pada sel WiDr (Colon Cancer Cell Line).

Sumber Tulisan: https://plantamor.com/species/profile/homalanthus/populneus https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/108315 

Sumber Gambar: Arboretum Koleksi Jenis Pohon Lokal dari Areal Konsesi PT. Vale Indonesia

Mahang (Macaranga spp)

Mahang (Macaranga spp)

Secara umum marga Macaranga termasuk suku Euphorbiaceae. Jenis-jenis macaranga yang tumbuh di hutan sekunder sering disebut dengan Mahang. Jenis macaranga merupakan pohon dengan tinggi mencapai 30 meter dan dianggap sebagai pohon pionir. 

Di lapangan, jenis-jenis Macaranga spp. secara fisik tumbuh pepagan halus, abu-abu sering mengeluarkan cairan merah terutama pada ranting. Kayu tekstur halus warna putih. Ranting kadang-kadang
berongga dan dihuni oleh semut. Tangkai daun panjang, dan menebal 6 pada bagian ujungnya. Bentuk daun spiral, terkadang besar, helai daun bertulang menyirip dan menjari. Memiliki kelenjar bintik, tepi daun
bergigi. Bunga berkelamin tunggal (bunga jantan dan betina berlainan tumbuhan) pada ketiak antara atau di belakang daun dalam tandan pendek.

Sumber Tulisan: https://fahutan.unmul.ac.id/dosen/rudianto_amirta/assets/buku/Potensi%20Pemanfaatan%20Macaranga.pdf

Sumber Gambar: Arboretum Koleksi Jenis Pohon Lokal dari Areal Konsesi PT. Vale Indonesia

 

Kumea ( Manilkara  celebica)

Kumea ( Manilkara  celebica)

Manilkara celebica adalah salah satu spesies tumbuhan berbentuk pohon dari famili Sapotaceae (suku sawo-sawoan). Tumbuhan ini berasal dari bioma beriklim tropis basah di wilayah Sulawesi. Nama ilmiah Manilkara celebica diperkenalkan oleh Herman Johannes Lam pada tahun 1941.

Sumber Tulisan: https://plantamor.com/species/profile/manilkara/celebica#gsc.tab=0

Sumber Gambar: Arboretum Koleksi Jenis Pohon Lokal dari Areal Konsesi PT. Vale Indonesia

Kulahi/ Tambesu

Kulahi/ Tambesu

Tembesu (Fagraea fragrans Roxb.) merupakan salah satu species tanaman yang tumbuh di hutan rawa dan rawa gambut terutama di daerah Sumatra. Tembesu memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi berdasarkan manfaatnya, misalnya sebagai kayu ukir. Tembesu diklasifikasikan dalam kayu klas kuat dan klas awet . Tembesu mudah dikerjakan, tidak mudah retak, kuat dan tahan lama. Tembesu dapat ditanam sebagai pohon peneduh di tepi jalan, dan digunakan untuk reboisasi. Jamu-jamuan yang direbus dari ranting-ranting dan daun digunakan untuk menghilangkan sakit disentry. 

Sumber Tulisan: https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88823 http://www.kebunrayasriwijaya.com/id/koleksi-tanaman-lahan-basah-di-kebun-raya-sriwjaya-tembesu/  

Sumber Gambar: Arboretum Koleksi Jenis Pohon Lokal dari Areal Konsesi PT. Vale Indonesia