Sejarah kerajaan Matano

Pada abad ke-14 desa ini dikenal sebagai Rahampu’u –tanah untuk orang pertama yang mendiami negeri. Tanahnya merah dengan gunung dan bukit mengelilinginya –tanah merah secara geologi mengandung besi. Desa ini pula yang diperkirakan menjadi cikal-bakal kerajaan Luwu, yang dulu dikenal sebagai penghasil besi terbaik di Nusantara.

Pada masa awal, Matano diperintah oleh seseorang yang bergelar Mokole. Mokole Matano memerintah beberapa anak suku dan mendirikan kerajaan kecil. Tapi ketika kerajaan Luwu berkembang pesat pada abad ke-14, Matano menjadi bagian dari federasi. Kerajaan-kerajaan yang masuk dalam wilayah Luwu dinamakan palili –tugasnya membantu, menaati, dan mendukung penuh aturan dan keputusan-keputusan Luwu.

Lokasi Matano

Pada tahun 1898 Makole Matano melakukan pemberontakan terhadap Kerajaan Luwu dengan melakukan penyerangan ke Wotu. Walaupun sebenarnya terdapat sebuah indikasi bahwa penyerangan Makole Matano ke Wotu disarankan secara diam diam oleh kerajaan Luwu ke Makole Matano untuk menghukum Wotu yang tidak membantu Kerajaan Luwu dalam peperangan kecil yang dilakukan oleh Luwu.

Strategi diam diam Kerajaan Luwu ini menjadi boomerang bagi kerajaan Luwu, karena Makole Matano menjalin aliandi dengan kerajaan Mori. Perlawanan Makole Matano kemudian meningkatkan konflik antara kerajaan Luwu dengan kerajaan Mori secara radikal dan merubah pola alaisni di dataran tinggi.