Teras Bawah Air One Te’engka

Teras Bawah Air One Te’engka

Terletak pada koordinat -2,427023 LS dan 121, 274457 BT. Pada situs ini, terdapat teras-teras atau undakan-undakan dibawah air sebagai bukti struktur  geologi amblasan (graben). Teras-teras ini memotong lapisan-lapisan batuan pasir dan lempeng resen yang menandakan bahwa struktur tersebut masih aktif.

Chrysotile Asbestos Sukoiyo

Chrysotile Asbestos Sukoiyo

Lokasi ini terletak pada koordinat -2,427023 LS dan 121,274457 BT. Pada lokasi ini terdapat tebing batuan memanjang yang terdiri dari batuan ultramafic peridotit yang
terserpentinisasikan. Batuan berwarna hijau kehitaman, keras dan kompak, butiran halus hingga sedang. Selain itu terdapat juga rekahan-rekahan yang terisi asbestos form/ chrysotile fibre yang terbentuk dengan baik berupa lembaran-lembaran berwarna putih. Lapisan mempunyai arah pola jurus dan kemirigan batuan N330°E/24 – N225°E/25

Serpentinite Sukoiyo

Serpentinite Sukoiyo

Terletak pada koordinat -2,427420 LS dan 121,258363 BT di Desa Matano, Kecamatan Nuha. Pada lokasi ini, terdapat tebing setinggi kurang lebih 8 meter yang tersusun oleh serpentinite.

Pulau Bure / Ampat

Pulau Bure / Ampat

Terletak pada koordinat -2,473452 LS dan 121,263535 BT di Desa Matano, Kecamatan Nuha. Pada situs ini, terdapat 4 buah pulau yang merupakan reruntuhan batuan dari tebing danau Matano akibat proses tektonik. Keempat pulau ini tersusun dari variasi batua gamping bagian dari Formasi Matano. Salah satu batu gamping tersebut mempunyai ciri-ciri: batu gamping pasiran, warna coklat terang, keras, dan kompak, buiran halus hinggasedang, berlapis tipis/berfoliasi tipis, sisipan tipis berupa kalsit. Selain itu, terdapat juga batu gamping biokristalin terdiri dari koral, large benthic foram, keras dan kompak, sudah terklistalisasi.

Serpentinite Terbreksiasi

Serpentinite Terbreksiasi

Terletak pada koordinat -2,633366 LS dan 121,305423 BT di Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda, Pada lokasi ini terdapat singkapan high serpentinite yang telah mengalami breksiasi dan juga terdapat mineral alterasi milonit akibat dari sesar.

Dunit/Sesar Bukit Butoh

Dunit/Sesar Bukit Butoh

Lokasi ini terletak pada koordinat -2,527857 LS dan 121,342923 BT di Desa Magani Kecamatan Sorowako. Pada lokasi in terdapat tebing setinggi ± 20 m yang disusun oleh dunit dengan ciri-ciri antara lain: berwarna, kehijauan gelap, keras dan kompak, didominasi mineral olivine. Pada lokasi ini juga terdapat zona sesar yang ditandai dengan proses breksiasi, dapat pecah-pecah akibat adanya tekanan. Proses breksiasi membentuk breksi sesar dengan ciri-ciri monomik, fragmen dari dunit, bentuk menyudut – menyudut tanggung, ukuran fragmen rata rata 10 cm. massa dasar berupa pasir laterit, juga terdapat kekar-kekar yang terisi oleh mineral garnierite. Batas yang membatasi tubuh dunit dan breksi sesar membentuk sebuah bidang dengan arah : N20°E/73°. Pada lokasi ini tumbuh Nepenthes (Kantung Semar), anggrek (Vanda) endemik Luwu Timur, Anggrek Terestrial.